Jumat, 16 Desember 2011

Tugas Ulasan Jurnal SIG

Prototipe Pemanfaatan SIG Untuk Pengelolaan 
Kawasan Tambak
Akhmad Riqqi ST, MSi* dan Dr. Noorsalam R Nganro**

Kawasan tambak yang ada di Indonesia selama ini mengalami penurunan produktifitasnya, hal tersebut dikarenakan perencanaan produksi kawasan tambak yang hanya melihat berdasarkan kesesuaian mikro untuk lahan tambak. Maka dari itu dilakukan suatu pendekatan baru yaitu metode perencanaan secara ekologis yang memanfaatkan informasi biofisik dan sosiokultur untuk melihat sebuah peluang dan membantu pembuatan keputusan mengenai lahan.
Penelitian dalam jurnal tersebut menggunakan analisis dengan SIG (Sistem Informasi Geografis), kemudian dilakukan pengumpulan data baik data spasial maupun data atribut.  Analisis dilakukan melalui 2 tahapan yaitu tahap analisis kesesuaian lahan dan analisis keberlanjutan lahan. Analisis kesesuaian (suitability analysis) lahan yaitu untuk mengetahui kesesuaian suatu lokasi tambak dengan menggunakan konsep evaluasi lahan. Dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan pantai untuk budidaya tambak ditentukan dengan metode skoring atau metode Weight Linier Combination dengan mengambil beberapa parameter serta pembobotan dalam menentukan tingkat kesesuaiannya.
Analisis keberkelanjutan (sustainability analysis) lahan dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai pengelolaan tambak agar produksi udang dapat dipertahankan dan dapat memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi. Analisis ini secara spasial akan dikaitkan dengan keterkaitan hubungan air (water related), hutan mangrove dan ekosistem lainnya di wilayah pesisir (vegetation & wildlife interest), dan tata guna tana.
Berdasarkan hasil pengolahan data spasial dengan menggunakan teknik overlay bertingkat dari 6 peta tematik diperoleh 2970 unit lahan untuk seluruh Kab. Serang dengan berbagai sifat tanah dan air. Berdasarkan kelas kesesuaian hanya 37 unit lahan yang dapat dijadikan daerah pertambakan. Ke-tigapuluh tujuh unit lahan ini berada pada kawasan Teluk Banten dari Kecamatan Bojonegoro sebelah selatan hingga Kecamatan Tirtayasa yang berbatasan dengan Kab.Tangerang.
Dalam kawasan tambak, unit lahan yang memiliki keunggulan secara ekologi dibandingkan unit lahan lainnya adalah unit lahan yang berada di Kecamatan Kasemen, sebelah timur Desa Sawah Luhur dan Kecamatan Pontang sebelah barat. Unit lahan ini dekat dengan kawasan hutan mangrove Pulodua Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan, kawasan pertambakan di daerah Teluk Banten, pada umumnya cocok untuk dijadikan kawasan pertambakan.
Berdasarkan analisis keberlanjutan lahan, dapat dikemukakan bahwa kawasan tambak Teluk Banten sebelah barat akan mengalami tantangan yang berat oleh karena adanya perkembangan industri dan pemukiman. Kawasan tambak yang baik adalah pada kawasan tambak yang berada di sekitar Pulau Dua dan kawasan yang berada pada muara Sungai Ciujung Lama dan Sungai Ciujung


sumber: www.hayati.itb.ac.id/artikel/Prototipe_pemanfaatan_SIG.pdf